wisata rawa pening nan indah
Rawa Peningyang berarti rawa yang bening merupakan objek wisata danau yang berlokasi di pinggir kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jika anda merencanakan liburan bersama keluarga maka jangan segan-segan untuk datang ke Rawa Peningyang memiliki pemandangan danau yang begitu menarik dan sedap dipandang mata.
Taman Wisata Rawa Pening merupakan sebuah danau yang terhampar luas hampir 2.670 hektar yang terletak di daerah Ambarawa, keberadaannya tepat diantara jalan Raya Semarang dan Salatiga. Pesona keindahan Rawa Pening dapat kalian nikmati baik ketika pagi maupun di sore hari. Loket yang dibuka pada pukul 8.30 sampai dengan 21.00 ini akan memberikan kalian kesempatan untuk dapat berlibur dengan sensasi yang berbeda apalagi jika kalian berniat untuk berekreasi bersama keluarga Pengunjung dapat menyewa perahu yang telah banyak disediakan di dermaga danau, berkeliling danau dengan menggunakan perahu merupakan satu-satunya cara untuk pengunjung dapat menikmati keindahan danau ini secara keseluruhan. Karena dengan begitu kalian dapat melihat banyaknya tumbuhan eceng gondok, serta menikmati kegagahan dan keindahan gunung-gunung disekitar Rawa Pening.
Penduduk lokal memiliki cerita sendiri mengenai objek wisata Legenda Rawa Pening, asal rawa ini adalah dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klithing yang tidak diterima oleh penduduk di mana dia tinggal. Bekas cabuta lidi tersebut akhirnya mengeluarkan muntahan air yang mengalir dan membentuk Rawa Pening. Sayangnya, rawa ini mulai sedikit tidak terawat dan banyak ditumbuhi oleh tanaman enceng gondok. Hal ini jika tidak dibereskan maka bisa menyebabkan pendangkalan danau yang ada di rawa tersebut. Untungnya, objek wisata ini masih didatangi oleh para wisatawan lokal dan tentunya pemandangannya juga masih sangat
Berada di Rawa Pening membuat siapapun menjadi betah dan enggan untuk kembali pulang, namun di balik keelokan tempat wisata ini ternyata Rawa Pening menyimpan sebuah Legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitarnya. Salah seorang tokoh yang tinggal di kawasan Rawa Pening mengatakan bahwa Rawa yang terletak di antara kota Ambarawa dan salatiga ini dulunya dipercaya adalah sebuah desa bernama Malwapati. Desa tersebut terendam air luapan yang berasal dari lidi yang ditancapkan oleh Baru Kliting, yakni seekor ular yang dilahirkan oleh seorang wanita yang merupakan istri dari Ki Ajar Salokontoro, seorang sakti dari Desa Malwapati. Untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya, Baru Klinting diperintahkan untuk bertapa di gunung Kelengker. Setelah pertapaannya selesai Baru Klintingpun berubah wujud menjadi bocah. Ia berjalan menuju desa untuk mencari makanan. Namun warga desa Malwapati mengusirnya karena tubuhnya yang penuh luka dan bau. Kemudian Baru Klinting mendatangi seorang nenek tua bernama Nyi Lebah yang mau memberinya makan. Baru Klinting berpesan kepada Nyi Lebah supaya berlindung di lumpangnya ketika nanti terjadi banjir.
Kemudian Baru Klinting pergi. Baru Klinting pun kembali ke desa Malwapati dan membuat sebuah sayembara mencabut lidi bagi warga desa Malwapati. Namun karena tak ada yang bisa mencabut, akhirnya Baru Kilnting sendirilah yang mencabutnya. Dari cabutan lidinya itu keluarlah air yang sangat deras sehingga menggenangi desa tersebut. Dan Baru Klinting dipercaya masih hidup sebagai seekor ular penjaga Rawa Pening. Kisah legenda ini konon masih terus dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini, bahkan untuk menghormati legenda tersebut, warga sekitar masih rutin menggelar acara ritual larung sesaji setiap setahun sekali.
Jangan lupa untuk membawa kamera anda dan menikmati serunya berfoto ria bersama keluarga dengan latar belakang danau Rawa Pening Semarang. Tidak hanya itu, di danau ini anda bisa memancing dan menangkap berbagai jenis ikan yang nantinya bisa dinikmati. Untuk berkeliling danau bisa menyewa perahu yang sudah disediakan sebagai fasilitas untuk para pengunjung. Di danau ini juga masih banyak nelayan-nelayan yang pergi memancing. Jika anda datang pada saat sore hari maka nikmatilah keindahan matahari terbenam yang bisa dilihat dari Desa Kesongo.
Untuk sampai ke Desa Kesongo maka anda harus berjalan sedikit melewati pematang-pematang sampah. Namun, kelelahan anda akan terbayar ketika dapat menikmati matahari terbenam yang cocok untuk diabadikan dengan lensa kamera anda. Sebaliknya, jika anda ingin memburu pemandangan matahari terbit maka datanglah ke Bukit Cinta yang letaknya hanya berada di sisi wilayah objek wisata Rawa Pening. Di bukit ini juga terdapat banyak anak-anak muda yang sedang memadu kasih. Untuk masuk ke dalam Bukit Cinta yang ada di lokasidanau Rawa Pening pengunjung hanya perlu membayar uang masuk dengan harga yang sangat murah.
demikian info seputar wisata rawapening ambarawa,semoga bermanfaat
BACA JUGA:
0 comments:
Post a Comment