Thursday, February 2, 2017

wisata gua maria ambarawa

wisata gua maria ambarawa

Tempat wisata yang satu ini adalah wisata religi yang ada di Kota Ambarawa untuk umat Nasrani. Memiliki taman yang indah dan di sini anda juga dapat menikmati wisata alam yang membuat tubuh jadi segar kembali.
Bagi umat nasrani tempat wisata ini menjadi wajib untuk dikunjungi dalam list liburan. Karena selain beribadah dapat sekaligus berlibur, terlebih jika datang bersama keluarga maupun teman. Anak-anak pun tentunya akan senang karena pemandangan dan taman di sekitar yang indah menjadi nilai tambah wisata gua maria ini. Tempat wisata ini akan sangat ramai sekali saat musim liburan dan hari peringatan bagi umat nasrani.

Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) atau yang dikenal dengan Gua Kerep bukanlah nama yang asing lagi di telinga umat Katolik Keuskupan Agung Semarang (KAS). Bahkan sejak beberapa tahun terakhir, nama Gua Kerep juga mulai diakrabi oleh umat dari berbagai keuskupan di Indonesia. Lokasinya cukup strategis, tak jauh dari jalan raya Semarang - Magelang, yakni di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Dari arah Semarang,

 GMKA cuma berjarak 900 meter dari jalan raya Semarang. Bagi peziarah yang baru pertama kali berkunjung ke gua ini, cukup mengikuti petunjuk papan nama yang berada di seberang jalan depan Terminal Ambarawa. Atau tepatnya di sebelah kanan SD Pangudi Luhur Ambarawa atau sebelah Timur SMP Pangudi Luhur Ambarawa kemudia ke arah utara Hawa sejuk dan pesona alam yang menawan selalu menyambut setiap kehadiran peziarah.

 Hamparan hijau sawah serta pepohonan di kaki Gunung Ungaran terasa begitu ramah dalam mengantarkan setiap hati menuju alam surgawi Gua Maria Kerep Ambarawa. Gemericik air di parit dan nyanyian burung memberi pesona tersendiri dan memberi suguhan alam sebelum memasuki kedamaian GMKA. Keberadaan kios-kios souvenir seakan tak mampu menembus kedamaian dan ketenangan area Gua Maria Kerep Ambarawa.

 Hening, hening, dan hening. Itulah yang dialami oleh setiap hati peziarah. Untuk bisa sampai ke kompleks GMKA, ada beberapa sarana yang bisa dipergunakan oleh para peziarah. Peziarah bisa menggunakan mobil atau motor; angkutan desa, andong (delman), atau bisa meminta bantuan jasa dari para tukang ojek. Bus besar hanya bisa sampai di Terminal Ambarawa, dari terminal, peziarah bisa mencapainya dengan berjalan kaki. Selain tak terlalu jauh, dengan berjalan kaki akan terasa lebih khidmad sembari melakukan tirakat atau mati raga.

 Bus 3/4 bisa masuk ke area parkir GMKA. Setelah lebih dari setengah abad berdiri, kini GMKA tak pernah sepi dari para peziarah. Nyaris setiap saat dari pagi hingga malam, selalu saja didatangi peziarah sekalipun di luar Bulan Maria yang jatuh pada Bulan Mei dan Oktober. Berbagai doa dan harapan didaraskan peziarah di tempat ini. Selain itu, tak sedikit pula yang sekadar berucap syukur atas terkabulnya permohonan. Ada pula yang datang cuma sekadar untk mencari ketengan batin. GMKA rupanya tak hanya dikunjungi oleh orang Katolik. Pemeluk agama dan kepercayaan lain pun turut menimba ketenangan dan kedamaian hati disini. Kebanyakan dari mereka akhirnya mengakui bahwa ada keheningan tersendiri di kompleks GMKA.


Gua Maria Kerep(GMK) yang berada di Ambarawa, merupakan gua Maria terpopuler di Jawa Tengah selain goa Gua Maria Sriningsih di Kabupaten Klaten Jawa Tengah dan Gua Maria Ratu Kenya Platarejo di Wonogiri. GMK didirikan tahun 1954 lahir dengan sejarah sederhana yang tidak berdasarkan suatu penampakan. Lokasinya terletak di Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Pajang, Ambarawa yang berjarak sekitar 500 m dari Terminal Ambarawa serta dapat ditempuh dengan kendaraan beroda dua dan empat.

Menyusuri Desa Pajang dengan pemandangan sawah dan rumah-rumah sederhana warga Ambarawa yang letaknya jauh dari hingar bingar kota menjadikan tempat ini cukup tenang dan damai.  Pemandangan Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Danau Rawa Pening yang dapat terlihat dari tempat ini rupanya tak cukup membuat GMK menjadi tempat peribadatan bagi umat Katolik saja tetapi menjadi kunjungan wisata  umat beragama lain yang ingin merasakan sejuknya udara pegunungan
Pengunjung bisa datang kapan pun untuk melakukan wisata rohani, namun lebih tepat lagi jika kunjungan peziarah  dilakukan di bulan Mei dan Oktober ketika memperingati bulan Maria.


Patung Yesus dalam gereja yang tampak  ketika berjalan pengunjung berjalan masuk menyusuri gapura utama komplek ziarah. Desain gereja yang menyesuaikan keberadaan jaman dan mengikuti trend masa kini dengan konsep terbuka dan sederhana siap menyambut peziarah untuk mengikuti misa yang diselenggarakan setiap minggu ke dua.Memasuki area perhentian jalan salib yang berupa bangunan beratap  kecil dengan relief diorama, memperkenankan peziarah mengenang perjalanan Yesus Kristus memanggul salib menuju Bukit Golgota, Yesus terjatuh, hingga saat terakhir menjelang kematianNya.

Berdoa, mengingat sengsara Yesus dan menyalakan lilin di tiap pemberhentian melengkapi pengalaman spiritual di tempat ini.Gua Maria Kerep, Ambarawa adalah sebuah lubang biasa di bawah batu buatan besar, dengan patung Bunda Maria diatasnya.  Ketenangan batin akan diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Berlutut, menyalakan lilin dan meletakkan bunga di depan gua, kemudian memanjatkan doa di depan patung Bunda Maria. Menuliskan permohonan pada secarik kertas dan memasukannya pada kotak pembakaran surat yang berada di samping gua dengan harapan Tuhan mendengarkan tiap-tiap permohonan dan doa.


Di samping kiri  gua terdapat  altar yang terbuat dari marmer putih. Disamping kanan gua terdapat air dari sumber ini dialirkan ke kran-kran yang dirancang apik menyatu dengan gua, diharapkan peziarah dalam keheningan  membasuh muka kita dan minta kepada Tuhan supaya memurnikan hati bahkan meminumnya sambil juga memohon rahmat khusus. Peziarah dipersilahkan mengambil air tersebut untuk dibawa pulang atau diberikan kepada kerabat.

Para peziarah dan pelancong juga disuguhi keindahan landscape taman yang tertata apik, gemericik mata air saat menuju area taman, hamparan rumput hijau, tanaman perdu  dan rimbunnya pepohonan dipadukan untuk menciptakan suasana asri dan nyaman. Sarat akan nilai religious, taman terdapat patung diorama peristiwa – peristiwa penting Yesus. Suasana yang teduh dan tenang kala berziarah di GMK, sembari melakukan perenungan dan menikmati ketenangan batin.Tak lengkap rasanya jika diakhir kegiatan ziarah tanpa mencicipi makanan khas dari daerah setempat.

Sate kelinci yang menjadi makanan khas daerah tersedia di pujasera yang berada pada area parker komplek ziarah. Desain pujasera yang unik dan atraktif semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Makanan yang tidak kalah enaknya adalah pecel mie Mbok Kami. Dijajakan di deretan warung sederhana yang terletak di jalan masuk menuju kearah GMK dengan harga murah namun rasanya tidak murahan BACA JUGA:



0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2017 Visit Indonesia | Distributed By Kangkomar.net | Designed By Kangkomar.net
Scroll To Top